tak adakah satu titik pengertian dalam dirimu ?
apa hati ini habis terlebih dahulu baru kau mengerti ?
atau kepergian bersamaku baru kau berkata kehilangan ?
saat jarak amat jauh menemaniku
akan terucap kata sayang ?
aku bukan benda mati yang tak memiliki hati
juga bukan batu yang bersifat keras
rasa gunung menimpa hatiku
jiwa bagai terdidih api
besar api tak mengapa
sakit yang ku rasa menembus pada intinya
sakit, sesakit-sakitnya
seprti besi yang dipanaskan matahari
menunggu ia lebur untuk malunak
rasa ini sedikit demi sedikit
beransur-ansur dan menempuh waktu berjuta-juta tahun
lebih baik aku mati gantung diri
daripada terus merasa sakit hati
bagai seribu parang yang bersarang
inginku nerontak pada kenyataan
ku genggam mesin waktu
ku tarik kembali masa yang telah lalu
merubah semua alur hidupku
0 comments :
Post a Comment